Setiap orang tentu tidak pernah luput dari permasalahan selama mereka hidup di dunia. Ada yang menyebabkan hal tersebut sebagai ajang untuk memperbaiki diri. Namun tidak jarang, banyak justru terpuruk dalam keputusasaan.
Orang-orang yang berprilaku demikian biasanya akan menjauh dari perilaku Islami. Hal ini membuat mereka semakin jauh dari Tuhan SWT. Padahal seharusnya, ketika ditimpa problem kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan SWT dan menjadikannya sebagai sandaran.
Namun, tidak banyak kaum muslim yang mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan SWT. Padahal ada begitu banyak cara untuk melaksanakan hal tersebut. Lantas, bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan SWT? Berikut gosip selengkapnya.
1. Bersyukur kepada Tuhan Ta’la
Langkah pertama yang harus dilakukan supaya lebih erat dengan Tuhan SWT ialah bersyukur kepada-Nya. Banyak insan yang merasa dirinya gelisah dan tidak bahagia dengan apa yang telah dimiliki. Bahkan banyak di antara merek ayang tidak bersyukur atas apa yang telah diterima.
Padahal, nikmat yang mereka peroleh tersebut berasal dari Tuhan SWT. Maka apabila orang tersebut tidak bersyukur, maka ia telah mengingkari pinjaman dari Allah. Orang-orang yang tidak bersyukur tersebut akan lebih erat dengan segala sesuatu yang mengandung dosa, karena ia akan rela melaksanakan apa saja supaya keinginannya dapat tercapai.
Lain halnya dengan orang yang senantiasa bersyukur, maka kehidupannya akan lebih hening dan jauh dari kata gelisah. Aid Al-Qarni dalam bukunya La Tahzan mengingatkan, “Ingatlah setiap nikmat yang Tuhan anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut sampai ke bawah kedua telapak kaki.”
Bagi mereka yang bisa bersyukur, maka ia telah melangkahkan kakinya lebih erat kepada Tuhan SWT. Hal ini disebabkan ia menyadari bahwa nikmat yang dilimpahkan oleh Tuhan itu tidak bisa dihitung jumlahnya. Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an. Tuhan SWT berfirman:
“Dan jikalau kau menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kau menghinggakannya. Sesungguhnya insan itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS: Ibrahim [14]: 34).
Oleh karena itu, sebagai insan yang diberi kemampuan berpikir kita seharusnya bisa merenungkan betapa Tuhan sangat memuliakan kehidupan makhluk-Nya. Apalagi setelah kita mengetahui bahwa ada suplemen nikmat jikalau senantiasa bersyukur. Tuhan Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya jikalau kau bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jikalau kau mengingkari (nikmat-Ku), maka bergotong-royong azab-Ku sangat pedih.” (QS: Ibrahim [14]: 7)
2. Berprasangka Baik pada Tuhan Ta’ala
Selain bersyukur kepada Allah, langkah selanjutnya supaya erat dengan-Nya ialah berprasangka baik kepada Tuhan Ta’ala. Banyak orang yang mungkin tidak bisa menjalankan langkah yang satu ini dengan baik. Bahkan di antara kita ada yang menyalahkan Tuhan sebagai penyebab segala kesusahan yang dialaminya.
Padahal, ketika kita ditimpa sebuah problem maka hal yang harus dilakukan ialah berprasangka baik kepada-Nya. Sebab sebuah kemustahilan Tuhan menzalimin hamba-Nya. Tuhan Ta’ala berfirman;
“Boleh jadi kau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Tuhan mengetahui, sedang kau tidak Mengetahui.” (QS: Al-Baqarah [2]: 216).
Kemudian di dalam Al-Qur’an, Tuhan juga menegaskan: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu ialah dosa.” (QS: Al-Hujurat [49]: 12).
3. Sabar dalam Ikhtiar
Langkah selanjutnya untuk menjadi lebih erat kepada Tuhan SWT ialah tabah dalam ikhtiar. Tidak ada insan yang mangkir dari cobaan Tuhan SWT. Akan tetapi, hanya insan yang tabah dalam berusaha menyelesaikan cobaan tersebutlah yang akan menerima kemuliaan.
Setiap insan dituntut untuk berusaha terlebih dahulu ketika menginginkan sesuatu. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada saja hal yang membuat usaha tersebut gagal. Ketika berada dalam kondisi yang demikian, maka kita diwajibkan untuk lebih berusaha keras dan senantiasa bersabar.
Bahkan Tuhan akan senantiasa menyertai dan mencintai kita karena kesabaran kita. Umar bin Khaththab berkata, “Dengan kesabaran, kita tau makna hidup yang baik.”
4. Tawakkal kepada Allah
Namun bagaimana jikalau kesabaran dalam berusaha tersebut tidak membuahkan hasil? Jawabannya ialah bertawakal kepada Tuhan SWT. Inilah salah satu langkah terakhir supaya kita bisa lebih erat dengan Allah.
Berserah dirilah kepada Tuhan ketika kita sudah mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebab hanya Allah-lah yang mengerti mana yang terbaik untuk hamba-Nya.
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata,“Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari banyak sekali karena setelah karena disiapkan.” Artinya, karena bukanlah penentu, tetapi Tuhan Yang Maha Menentukan.
Demikianlah gosip mengenai empat langkah supaya lebih erat dengan Tuhan SWT. Dengan melaksanakan keempat hal tersebut, kita tidak hanya akan selamat dari kehidupan akhirat, akan tetapi kita juga bisa selamat dari segala budi bacin yang dilancarkan oleh setan selama hidup di dunia.
Orang-orang yang berprilaku demikian biasanya akan menjauh dari perilaku Islami. Hal ini membuat mereka semakin jauh dari Tuhan SWT. Padahal seharusnya, ketika ditimpa problem kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan SWT dan menjadikannya sebagai sandaran.
Namun, tidak banyak kaum muslim yang mengetahui bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan SWT. Padahal ada begitu banyak cara untuk melaksanakan hal tersebut. Lantas, bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan SWT? Berikut gosip selengkapnya.
1. Bersyukur kepada Tuhan Ta’la
Langkah pertama yang harus dilakukan supaya lebih erat dengan Tuhan SWT ialah bersyukur kepada-Nya. Banyak insan yang merasa dirinya gelisah dan tidak bahagia dengan apa yang telah dimiliki. Bahkan banyak di antara merek ayang tidak bersyukur atas apa yang telah diterima.
Padahal, nikmat yang mereka peroleh tersebut berasal dari Tuhan SWT. Maka apabila orang tersebut tidak bersyukur, maka ia telah mengingkari pinjaman dari Allah. Orang-orang yang tidak bersyukur tersebut akan lebih erat dengan segala sesuatu yang mengandung dosa, karena ia akan rela melaksanakan apa saja supaya keinginannya dapat tercapai.
Lain halnya dengan orang yang senantiasa bersyukur, maka kehidupannya akan lebih hening dan jauh dari kata gelisah. Aid Al-Qarni dalam bukunya La Tahzan mengingatkan, “Ingatlah setiap nikmat yang Tuhan anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut sampai ke bawah kedua telapak kaki.”
Bagi mereka yang bisa bersyukur, maka ia telah melangkahkan kakinya lebih erat kepada Tuhan SWT. Hal ini disebabkan ia menyadari bahwa nikmat yang dilimpahkan oleh Tuhan itu tidak bisa dihitung jumlahnya. Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an. Tuhan SWT berfirman:
“Dan jikalau kau menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kau menghinggakannya. Sesungguhnya insan itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS: Ibrahim [14]: 34).
Oleh karena itu, sebagai insan yang diberi kemampuan berpikir kita seharusnya bisa merenungkan betapa Tuhan sangat memuliakan kehidupan makhluk-Nya. Apalagi setelah kita mengetahui bahwa ada suplemen nikmat jikalau senantiasa bersyukur. Tuhan Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya jikalau kau bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jikalau kau mengingkari (nikmat-Ku), maka bergotong-royong azab-Ku sangat pedih.” (QS: Ibrahim [14]: 7)
2. Berprasangka Baik pada Tuhan Ta’ala
Selain bersyukur kepada Allah, langkah selanjutnya supaya erat dengan-Nya ialah berprasangka baik kepada Tuhan Ta’ala. Banyak orang yang mungkin tidak bisa menjalankan langkah yang satu ini dengan baik. Bahkan di antara kita ada yang menyalahkan Tuhan sebagai penyebab segala kesusahan yang dialaminya.
Padahal, ketika kita ditimpa sebuah problem maka hal yang harus dilakukan ialah berprasangka baik kepada-Nya. Sebab sebuah kemustahilan Tuhan menzalimin hamba-Nya. Tuhan Ta’ala berfirman;
“Boleh jadi kau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kau menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Tuhan mengetahui, sedang kau tidak Mengetahui.” (QS: Al-Baqarah [2]: 216).
Kemudian di dalam Al-Qur’an, Tuhan juga menegaskan: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu ialah dosa.” (QS: Al-Hujurat [49]: 12).
3. Sabar dalam Ikhtiar
Langkah selanjutnya untuk menjadi lebih erat kepada Tuhan SWT ialah tabah dalam ikhtiar. Tidak ada insan yang mangkir dari cobaan Tuhan SWT. Akan tetapi, hanya insan yang tabah dalam berusaha menyelesaikan cobaan tersebutlah yang akan menerima kemuliaan.
Setiap insan dituntut untuk berusaha terlebih dahulu ketika menginginkan sesuatu. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada saja hal yang membuat usaha tersebut gagal. Ketika berada dalam kondisi yang demikian, maka kita diwajibkan untuk lebih berusaha keras dan senantiasa bersabar.
Bahkan Tuhan akan senantiasa menyertai dan mencintai kita karena kesabaran kita. Umar bin Khaththab berkata, “Dengan kesabaran, kita tau makna hidup yang baik.”
4. Tawakkal kepada Allah
Namun bagaimana jikalau kesabaran dalam berusaha tersebut tidak membuahkan hasil? Jawabannya ialah bertawakal kepada Tuhan SWT. Inilah salah satu langkah terakhir supaya kita bisa lebih erat dengan Allah.
Berserah dirilah kepada Tuhan ketika kita sudah mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebab hanya Allah-lah yang mengerti mana yang terbaik untuk hamba-Nya.
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata,“Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari banyak sekali karena setelah karena disiapkan.” Artinya, karena bukanlah penentu, tetapi Tuhan Yang Maha Menentukan.
Demikianlah gosip mengenai empat langkah supaya lebih erat dengan Tuhan SWT. Dengan melaksanakan keempat hal tersebut, kita tidak hanya akan selamat dari kehidupan akhirat, akan tetapi kita juga bisa selamat dari segala budi bacin yang dilancarkan oleh setan selama hidup di dunia.