Selasa, 13 Maret 2018

Awas, Jangan Berharap Balasan Berlipat Ganda dari Sedekah

Sedekah menjadi salah satu amalan kebaikan yang dianjurkan dalam Islam. Ada banyak ganjara yang Tuhan janjikan, menyerupai pahala, serta jawaban berupa bahan yang berlipat ganda. Tidak jarang banyak orang berlomba-lomba menyedekahkan harta semoga lancar rezekinya.

Namun bolehkah kita beramal dengan impian rezeki akan dilipat gandakan? Ternyata hal tersebut diperbolehkan, mengingat Tuhan SWT juga menjanjikan jawaban itu di dalam firman-Nya.

Akan tetapi, meskipun hal ini diperbolehkan orang yang melakukannya justru akan mendapatkan kerugian. Tidak di dunia, kerugian akan dirasakan ketika berada di darul abadi kelak. Lantas, kerugian apa sajakah yang dimaksud? Berikut berita selengkapnya.

1. Balasan Lipat Ganda di Dunia Namun Tidak Memperoleh Apapun Untuk Akhirat
Bagi mereka yang melaksanakan sedekah dengan niat untuk mendapatkan ganjaran berupa lipat ganda harta di dunia ternyata akan mengalami kerugian tidak akan memperoleh apapun di akhiratnya kelak. Tuhan Ta’ala berfirman:

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka jawaban perkerjaan mereka di dunia dengan tepat dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperolah di akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di darul abadi itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16)

Bagi orang-orang yang berorientasi pada kehidupan dunia akan menganggap bahwa jawaban pahala tidak menarik bagi kehidupan mereka. Ditambah lagi, jikalau sifat serakah sudah merajai dalam diri maka segala sesuatu yang berafiliasi dengan duniawi ialah yang paling penting dan berarti.

Sama halnya ketika melaksanakan sedekah, mereka tidak berharap akan mendapatkan pahala yang berkhasiat untuk kehidupan akhirat. Namun lebih kepada tergiur “iming-iming” akad Tuhan yakni akan memperoleh jawaban berkali-kali lipat.

Padahal sebenarnya, kita tidak boleh mengakibatkan akad tersebut sebagai tujuan utama ketika melaksanakan sedekah. Sudah semestinya kita meluruskan niat untuk beramal alasannya ialah mengharapkan keridhoan dari Tuhan SWT.

2. Ada Ahli Sedekah yang Justru Masuk Neraka
Selain tidak akan memperoleh apapun ketika berada di darul abadi kelak, ternyata ada kerugian yang akan dialami oleh orang yang beramal untuk niat mendapatkan hasil lipat ganda. Bahkan ada hebat sedekah yang terseret ke dalam api neraka. Mengapa mampu demikian?

Ternyata jawabannya ialah dikarenakan oleh tersebut si hebat sedekah ini dengan niat untuk riya atau pamer semoga dikenal sebagai orang yang dermawan. Seperti yang diketahui bahwa riya merupakan salah satu sifat yang harus dihindari alasannya ialah termasuk syirik kecil.

Berkata Ibnu Abbas Radhiyallohu'anhuma ihwal ayat tersebut, “Bahwa orang yang riya diberikan kebaikannya hanya ketika masih di dunia, alasannya ialah memang Tuhan tidak pernah berlaku zhalim kepada siapapun. Barangsiapa yang berbuat baik alasannya ialah berharap dunia, entah berupa puasa, shalat, tahajud di malam hari, tidak dikerjakan kecuali alasannya ialah berharap dunia akan mendapat jawaban di dunia sepenuhnya sementara amalnya terhapus alasannya ialah dilakukan sekadar untuk mendapatkan jawaban duniawi. Kelak di darul abadi orang semacam ini termasuk golongan yang merugi.” ( Tafsir al-Quran al-Azhim karya Ibnu Katsir juz II/440.)

Pahala dari orang yang beramal akan hilang ketika ia sering menyebut sedekah yang telah ia berikan kepada orang lain. Ternyata perbuatan yang demikian ini dapat melukai hati orang yang mendapatkan sedekah. Tuhan Ta’ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima." (Al-Baqarah:264)

Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  menceritakan bahwa kelak pada hari selesai zaman ada empat orang yang pertama kali dihisab, diantaranya:

“Seorang lelaki yang Tuhan lapangkan rezekinya, sehingga  ia memiliki seluruh jenis harta kekayaan. Ketika ia didatangkan, segera Tuhan mengingatkannya perihal banyak sekali jenis nikmat-Nya di dunia, dan ia pun mengakuinya semua. Selanjutnya Tuhan bertanya kepadanya: Lalu apakah yang engkau kerjakan dengan nikmat-nikmat-Ku itu? Ia menjawab: Tidaklah ada satu jalanpun yang Engkau suka bila saya beramal padanya melainkan saya telah menyedekahkan hartuku padanya . Namun Tuhan menghardik lelaki itu dan berfirman: Engkau berdusta, sejatinya engkau melaksanakan itu semoga dikatakan engkau ialah orang dermawan, dan itu telah engkau dapatkan. Selanjutnya ia diperintahkan untuk diseret terbalik di atas wajahnya, dan kemudian dicampakkan ke dalam neraka.”  (HR. Muslim).

Demikianlah berita mengenai kerugian yang akan diperoleh orang yang berharap ganjaran berlipat ganda dari sedekah yang mereka lakukan. Hendaknya amalan darul abadi tidak dijadikan sebagai sarana mencari kekayaan sesaat di dunia fana. Oleh alasannya ialah itu, jikalau kita hendak melaksanakan sedekah hendaknya terlebih dahulu meluruskan niat untuk mengharapkan ridho dari Tuhan SWT.
Disqus Comments