Jumat, 23 Maret 2018

Pasangan Ini Meninggal Selang Beberapa Jam Sambil Berpegangan Tangan

Alexander dan Jeanette meninggal bahu-membahu (foto: Daily Mail)

Cinta sehidup semati itu memang benar-benar ada. Seperti yang dialami sepasang kekasih ini yang meninggal selang beberapa jam sambil berpegangan tangan.

Jeanette Toczko (96) dan suaminya Alexander Toczko (95) , telah memenuhi impian mereka untuk mati bersama-sama. Pasangan suami istri yang sudah menikah selama 75 tahun itu meninggal bersamaan hanya selang beberapa jam dan saling berpegangan tangan di kawasan tidur.

Pasangan setia asal San Diego , California itu sudah saling mencintai satu sama lain semenjak usia mereka gres delapan tahun.

Beberapa ahad yang lalu , Alexander menderita patah pinggul dan memaksanya untuk terbaring di kawasan tidur di rumahnya. Sementara kondisi kesehatan istri juga semakin menurun.

Pasangan ini selalu mengatakan ingin mati di kawasan tidur mereka bersamaan sambil memegang tangan , dan saling memeluk satu sama lain.

Melansir laman Daily Mail , Jumat (3/6) , Alexander meninggal pada hari Rabu , 17 Juni 2015 , dikala berbaring di samping kawasan tidur istrinya. Kemudian disusul maut sang istri di hari berikutnya.

Alimee Toczko-Cushman , putri pasangan itu , mengatakan kepada ibunya bahwa beliau telah kehilangan suaminya , yang meninggal dengan menyimpan foto sang istri dalam dompetnya.

"Saya mengatakan kepada ibu saya beliau (Alexander) telah meninggal ," kata Alimee kepada 10 News.

"Dia (Jeanette) memeluk suaminya dan beliau berkata 'Lihat apa ini yang kau inginkan. Kamu meninggal dalam pelukanku dan gua mencintaimu. Aku mencintaimu , tunggu gua , akau akan segera menyusul' ," kisah Alimee.

Alexander dan Jeanette (foto: Daily Mail)

Alimee dan bawah umur Jeanette-Alexander lainnya , Donna Tang , Richard Toczko , Lynne Edwards dan Andra Toczko , kemudian meninggalkan ruangan mereka untuk membiarkan ibunya mengucapkan selamat tinggal terakhirnya.

Kurang dari 24 jam kemudian , Jeanette menghembuskan nafas terakhirnya untuk menyusul sang suami tercinta. Keinginan mereka untuk mati bersama sambil berpegangan tangan pun terwujud.

"Bahkan perawat rumah sakit mengatakan itu merupakan hal yang paling luar biasa untuk melihat keduanya menghembuskan nafas terakhir mereka bahu-membahu ," ujar Alimee.

Jeanette dan Alexander ialah bawah umur imigran Polandia. Mereka berdua sudah erat semenjak bawah umur , kemudian tumbuh benih-benih cinta dan mereka pun menjalain relasi hingga menikah dan memiliki lima anak.

Sebelum meninggal , Jeanette sempat mengatakan kepada anak-anaknya bahwa beliau dan suaminya akan merayakan ulang tahun ijab kabul mereka yang ke-75 , pada 29 Juni. Namun takdir berkata lain , takdir lebih memilih mereka untuk meninggal bahu-membahu sambil berpegangan tangan sebelum perayaan itu.
Disqus Comments