Jumat, 23 Maret 2018

Kisah Ilmuwan Menjadi Mualaf Gara-Gara Air Liur Anjing

Ilustrasi anjing (foto: barkbusters.com)

Hidayah dari Tuhan SWT memang mampu datang kepada siapa saja dan kapan saja , dan bahkan tidak tertuga. Seperti yang dialami seorang ilmuwan ini yang memutuskan untuk jadi mualaf gara-gara air liur anjing.

Ini semua bermula dikala seorang ilmuwan jago kuman berkunjung ke Mesir dengan alasan untuk mengikuti anaknya yang menuntut ilmu di sana sekaligus ada pekerjaan yang harus ia selesaikan disana.

Suatu hari sang ilmuwan tersebut membaca buku Hadist yang berkaitan dengan kesehatan , namun ia dibuat kaget dan tak percaya dikala ia membaca Hadist Rasulullah SAW tersebut.

Dalam Hadist tersebut dituliskan wacana sabda Rasulullah SAW , kalau seekor anjing menjilat perkakas rumah maka perkakas tersebut harus dicuci sebanyak tujuh kali dengan air dan salah satunya harus dicampur dengan tanah.

Sang ilmuwan dibuat heran dan bertanya tanya wacana hadist tersebut. Jika seekor anjing menjilat sebuah perkakas apa tidak cukup hanya dibasuh dengan air saja dan kenapa harus dicampur dengan tanah?

Untuk menjawab semua itu , beliau mencoba mempraktekkannya dengan mengambil salah satu perkakas rumahnya dan dibiarkan dijilat anjing. Setelah itu , beliau mencucui perkakas tersebut dengan air tanpa dicampur tanah sebanyak tujuh kali.

Ilmuwan tersebut menemukan bahwa masih ada banyak kuman dan kuman dalam perkakas uji cobanya dikala diperiksa dengan mikroskop. Kemudian beliau kembali mencucui perkakasnya sekali lagi , tetapi kali ini dengan mencampurkan debu.

Setelah diperiksa lagi , sang ilmuwan dibuat terkagum-kagum dikala menemukan semua kuman dan kuman yang ada dalam perkakas tersebut hilang semua. Dari sanalah beliau menjadi seorang mualat gara-gara air liur anjing.

Penemuan kuman gres ditemukan pertama kali pada tahun 1822 hingga 1895. Sementara itu , Rasulullah SAW sudah hidup jauh sebelum penemuan kuman itu ditemukan , ialah pada 570 Masehi hingga 632 Masehi.

Sumber: Beritaprima.com
Disqus Comments