Keluarga Johnston , keluarga kurcaci terbesar di dunia (foto via: Mirror) |
Amber dan Trent Johnston , selaku kepala keluarga mengaku mencoba membuat dunia yang lebih bagi anak-anaknya yang terlahir berbeda dengan orang normal pada umumnya. "Kami berusaha membesarkan bawah umur kita di dunia yang tidak dibangun untuk mereka ," ujar Amber.
Keluarga kurcaci yang berasal dari Barnesville , Georgia itu mengajarkan anggota keluarganya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka dan mengandalkan sumber daya yang ada.
Trent memang berasal dari keluarga kurcaci , namun berbeda dengan istrinya , Amber yang berasal dari keluarga orang-orang normal. "Saya selalu tahu bahwa saya berbeda , dan gue masih kecil , tapi gue memilih untuk positif ," kata Amber.
Trent dan Amber menikah (foto via: Mirror) |
Amber pertama kali bertemu para kurcaci saat menghadiri sebuah konvensi. Di salah satu program , takdir mempertemukannya dengan Trent. Setelah tiga tahun berpacaran , mereka berdua menikah. Lima bulan kemudian , Amber sedang hamil anak pertamanya yang berjulukan Jonah.
Pasangan itu awalnya ragu apakah anaknya akan menyerupai mereka memiliki ukuran badan kerdil atau tidak. Tapi , anak pertamanya juga memiliki badan yang kecil sama menyerupai ayah dan ibunya.
Dua tahun kemudian , Amber melahirkan seorang putri berjulukan Elizabeth. Saat sedang mengandung , pinggul Amber terkilir , sampai membuatnya nyaris dalam keadaan ancaman saat melahirkan putrinya. Setelah itu , pasangan tersebut selalu bermimpi memiliki keluarga yang besar.
Namun alasannya yakni badan Amber tidak bisa menopang kehamilan lagi , maka pasangan itu memutuskan untuk mengadopsi kurcaci lain. Mereka tahu bahwa banyak kurcaci yang disiapkan untuk diadopsi , bahkan beberapa kurcaci tidak menerima pendidikan atau kesempatan hidup lainnya.
Mereka mengadopsi Ana dari Siberia , Alex dari Korea Selatan , dan Emma dari China. Bahkan , beberapa sahabat Trent dan Amber menyebut mereka sebagai 'Brad Pitt dan Angelina Jolie kecil' , alasannya yakni sama-sama banyak mengadopsi anak.
Lantas bagaimana mereka membiayai kehidupan keluarganya? "Kami mencoba melaksanakan semuanya sendiri ," ujar Trent.
Meskipun kurcaci sering dianggap cacat , tetapi mereka bisa menopang kehidupan keluarga besarnya. "Saya percaya ada orang kecil yang benar-benar cacat. Tapi keluarga kami tidak ," ujar Amber.
Amber bekerja sebagai ibu rumah tangga , tapi juga memimpin Asosiasi Guru dan Pramuka di daerahnya. Sementara sang suami memiliki pekerjaan utama sebagai pengawas di sebuah sekolah tinggi tinggi setempat.
(foto via: Mirror) |
Satu-satunya yang menjadi kendala bagi keluarga ini yakni saat orang-orang menatap mereka dengan pandangan yang tidak sedap di hati.
"Itu membuat frustasi lebih dari sedih. Saya tidak berpikir mereka menginginkan kita untuk menatap mereka ," kata Jonah , putra sulung Amber dan Trent.
Ketika Elizabeth duduk di dingklik kelas tiga , banyak teman-temannya yang memanggilnya cebol. Jawaban yang diberikan Elizabeth kepada orang-orang yang menghinanya benar-benar menyentuh hati.
"Begitulah cara Yang Mahakuasa menciptakan saya. Itulah bagaimana Dia mencintaiku ," tegas Elizabeth.
Walaupun banyak orang yang menghina mereka alasannya yakni tubuhnya yang kecil , namun keluarga Johnston tetap bahagia sebagai satu kesatuan yang saling mencintai dan saling melengkapi satu sama lain. Mereka tetap bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan.
Sumber: ABC