Sabtu, 17 Maret 2018

Dua Golongan yang Dapat Jatah Tikar dan Selimut dari Neraka

Empuk dan nyamannya daerah tidur di dunia tidak menjadi tolak ukur seseorang menerima kenikmatan yang sama ketika di akhirat. Ada surga dan neraka yang memilih penghuninya sendiri.

Bagi mereka yang beriman dan berinfak shaleh, ada surga yang sudah menanti. Sebaliknya, ada neraka bagi mereka tidak taat dan menolak anutan Nabi. Di dalamnya dijanjikan siksaan yang begitu pedih.

Bahkan, dua golongan ini dijanjikan tikar dan selimut tidur dari neraka.  Tidak peduli bagaimana tingginya jabatannya ketika hidup di dunia. Mereka akan tetap mencicipi panasnya ganjal tidur yang sudah dipanaskan selama jutaan tahun tersebut. Siapakah golongan ini?

Ternyata mereka ialah golongan yang orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Yang Mahakuasa dan menyombongkan diri terhadapnya. Hal ini tercantum dalam surah al-A’raf  ayat 40-41 yang artinya ialah sebagai berikut:

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, sampai unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (Surat Al-A’raf Ayat 40).

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi tanggapan kepada orang-orang yang zalim” (Surat Al-A’raf Ayat 41)

Imam Ibnu Juraij sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim mengatakan bahwa Pintu-pintu langit tidak dibuka untuk amal dan ruh mereka. Pada surah Al A’raf ayat 41, dijelaskan bahwa Yang Mahakuasa SWT tidak akan masuk surga, bahkan diibaratkan bagai unta yang masuk ke lubang jarum. Hal ini menjadi sebuah bentuk kemustahilan, bahwa kedua golongan ini tidak akan bisa masuk surga.

Alas tikar dan selimut ini terbuat dari api yang panasnya beribu-ribu kali dari panas api dunia. Kemudian, inilah yang akan menjadi sahabat tidur dua golongan yang begitu sombong dan mendustakan ayat-ayat Yang Mahakuasa SWT tersebut.

Ayat di atas juga menjadi usul kepada insan biar beriman kepada Yang Mahakuasa SWT. Sementara bagi umat Islam, dilarang berbuat dzalim biar tidak mendapat jatah tikar dan selimut tersebut. Tak satupun dari golongan orang-orang zalim yang bisa lepas dari siksa api neraka ini.***
Disqus Comments