Minggu, 07 Januari 2018

Taukahkamu; Di Jerman, Tempe Kaprikornus Barang Mewah

Di kota Berlin, Jerman, yang sangat multikultur, mencari makanan Asia bukan perkara sulit. Misalnya saja di daerah Wedding, yang merupakan salah satu kantung daerah imigran yang didominasi banyak sekali bangsa di Asia.

Toko-toko Turki dan Asia lainnya menjual banyak sekali materi makanan sehari-hari yang serupa dengan yang biasa para imigran kenal di kampung halamannya. Ini obat kangen untuk mereka.

Toko Vinh Loi di Seestrasse, ialah toko yang tiap hari ramai kedatangan pembeli. Mereka kebanyakan orang Asia yang mencari cabai keriting, bayam, hingga kacang panjang. Selain itu banyak juga orang Jerman yang gemar berburu makanan Asia.

Tempe pun dijual di toko milik orang Vietnam ini. Namun jangan bayangkan harga tempe semurah di Indonesia. Satu tempe ukuran kerikil bata 400gr dibandrol 1,79 Euro atau setara Rp 28.319. Harga tempe di Jerman juga nyaris sama dengan sekilo paha ayam yang dibandrol 1,99 Euro.

Wuih, tentu saja beda jauh dengan harga tempe di Indonesia. Namun bila sudah kangen, tetap dibeli juga.

“Habis mau bagaimana lagi, kangen mau masak kering tempe,” kata Fitriani (27) mahasiswi Indonesia di Berlin.

Impor ialah salah satu faktor kenapa materi makanan Asia harganya lebih mahal.

Namun ternyata, tempe di Jerman tidak diimpor dari Indonesia. Jerman sudah membuat sendiri tempe mereka dengan nama yang sama: Tempe.

Tempe dibuat oleh perusahan lokal Jerman yaitu Natural Vegetarian Food b.v. Rupanya, hari ini bukan batik khas Indonesia saja yang sudah diproduksi oleh perusahaan tekstil lokal di Cina.
Disqus Comments