Minggu, 18 Maret 2018

Awas, Tindakan ini Buat Rezeki Terhenti

Rezeki sejatinya sudah menjadi ketetapan Yang Mahakuasa untuk setiap makhluk. Jumlah dan kadarnya sudah diatur serta dipastikan tidak tertukar. Yang Mahakuasa sudah memperlihatkan jaminan, insan hanya perlu berikhtiar untuk menerima rezeki yang halal.

Ada yang bekerja banting tulang dari pagi sampai petang. Ada pula yang memahami rezeki dengan mengetahui sebab-sebab berlimpahnya dan apa saja yang membuat rezeki macet, seret, hinga terhenti.

Perlu dipahami, kalau bekerja saja ternyata tidak cukup untuk menarik rezeki. Salah-salah, apa yang dilakukana justru akan membuat rezeki terhenti. Tindakan berikut ini juga harus dihindari. Karena membuat rezeki macet dan tidak mengalir lagi. Apa tindakan tersebut?

Hal ini tentu menjadi ancaman tersendiri, kalau insan harus menghadapi kondisi dimana rezeki tidak lagi menghampiri. Tidak tabah tentu akan membuat insan tersebut kehilangan arah. Karena sesuatu hal yang mustahil, kalau berjalan di atas bumi tanpa dibukakan pintu rezeki oleh Sang Maha Pemberi.

Namun memang demikian adanya kalau kita melaksanakan tindakan ini. Ternyata yang dapat membuat rezeki berhenti mengalir ialah saat seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya.

Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim Rahimahullahu Ta’ala dalam kitab at-Tarikh dan Imam ad-Dailami dalam kitab Musnadul Firdaus yang berbunyi:

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, yang artinya, “Jika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya, niscaya rezekinya akan berhenti.”

Disini tertulis jelas, kalau Yang Mahakuasa SWT akan menghentikan fatwa rezeki kepada anak yang tidak mendoakan kedua orangtuanya. Bakti anak kepada ayah dan ibu tidak hanya dengan memperlihatkan kebahagiaan berupa materi. Namun juga cita-cita yang senantiasa kita panjatkan dalam sebuah doa. Yang Mahakuasa SWT telah memerintahkan biar anak insan berbakti kepada orangtuanya. Hal ini dijelaskan dalam banyak ayat.

“Dan Rabbmu telah memerintahkan biar kau jangan menyembah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. Dan kalau salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kau membentak keduanya. Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia, dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, sayangilah mereka keduanya, sebagaimana keduanya telah menyayangi saya waktu kecil.'” (Al Israa’: 23-24).

Juga tertulis dalam Surat An Nisaa’, 36 yang artinya sebagai berikut.:
Yang Mahakuasa Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam surat An Nisaa’ ayat 36, “Dan sembahlah Yang Mahakuasa dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat oke kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada bawah umur yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat, tetangga yang jauh sobat sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, gotong royong Yang Mahakuasa tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan dirinya.” (An Nisaa’: 36)

Dari keduanya ayat tersebut terlihat terperinci bahwa bakti kepada orangtua menduduki posisi nomor dua setelah insan diperintahkan berbakti kepada Yang Mahakuasa SWT. Begitu besar jasa mereka sehingga Yang Mahakuasa begitu marah saat bawah umur dari orangtua tersebut tidak berbakti meski hanya dengan mendoakannya.

Tidak butuh waktu lama untuk mendoakan mereka. Kita anak-anaknya merupakan investasi darul abadi bagi mereka. Orang bau tanah layaknya kita, mereka juga menginginkan hal yang sama  menyerupai cita-cita kita terhadap bawah umur kita nantinya.  Wallahu a’lam.
Disqus Comments