Manusia kini ialah hasil dari sebuah sejarah yang telah berlangsung puluhan ribu tahun, peradaban demi peradaban muncul di bumi untuk menawarkan struktur sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan manusia, jikalau kita menduga jikalau ketika ini ialah dimana ketika insan dengan beradaban pada tingkat peradaban maju dengan teknologi sekarang, tidak salah sebenarnya..
Lihatlah sekarang, segala akomodasi teknologi dan mudahnya ilmu pengetahuan bisa kita dapat sekarang ini, tapi kita perlu mengkaji lagi kemungkinan peradaban maju yang pernah ada sebelum peradaban sekarang muncul, untuk yang satu ini admin sendiri percaya akan keberadaan mereka. namun masalahnya, kemanakah mereka pergi? bagaimana mereka bisa hilang begitu saja tanpa meninggalkan sedikit dan menurunkan ilmu pengetahuan mereka kepada kita. sebagai referensi disini akan bahas ialah peradaban Monhendjo-Daroo dan Atlantis. berikut penjabarannya.
Epos Mahabarata mengisahkan konflik hebat keturunan Pandu dan Dritarasta dalam memperbutkan takhta kerajaan.Menurut sumber yang saya dapat,epos ini ditulis pada tahun 1500 SM,dan menurut perkiraan, perang tsb meletus sekitar 5000 tahun yang lalu.
Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini,diantaranya ada sebuah spekulasi gres dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata ialah semacam perang NUKLIR!!
Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya?Mungkinkah jauh sebelum era modern menyerupai masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir?
Masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa pra sejarah dan peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia. Akan selama ini terdapat banyak sekali diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis menyerupai percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.
Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju terhadap sebuah teori mengenai kemungkinan insan pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30000 SM hingga 15000 SM.
Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga Pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di adegan Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para jago memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih renta dari peradaban tertua yang selama ini diyakini insan (4000 BC). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya ialah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Dalam suatu cuplikan dongeng dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda menyerupai pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang menyerupai rudal/roket yang dapat menjadikan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat,asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala,dalam detik itu juga akhir kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu.
Yang membuat orang tidak habis pikir , bekerjsama senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu? Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi kerikil hangus di atas hulu sungai.
Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, diperlukan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang biasa tidak bisa mencapai suhu menyerupai ini, hanya pada ledakan nuklir gres bisa mencapai suhu yang demikian.
Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan kerikil hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin menyerupai kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu beling pada reruntuhan semuanya sama persis dengan kerikil beling pada tempat percobaan nuklir ketika ini.
Dari banyak sekali sumber yang saya pelajari, secara umum dapat digambarkan banyak sekali macam teori dan penelitian mengenai subyek ini menawarkan beberapa materi kajian yang menarik.
Antara lain adalah:
Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada ketika yang bersamaan (30000-15000 BC). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk menyerupai UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).
Penduduk Atlantis memiliki sifat bernafsu dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan ialah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
Para jago menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak insan yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang karenanya menyerupai sekali dengan senjata nuklir masa kini.
Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya menyerupai piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.
Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat insan pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM insan pernah memasuki kurun antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akhir perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, insan sempat kembali ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.
Reaktor Nuklir Berusia 2 Miliyar Tahun di Oklo, Republik Gabon
Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.
Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat aib ilmuwan sekarang ialah ketika kita sedang pusing dalam menangani dilema limbah nuklir, insan zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir! Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun, setelah adanya bukti data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta menawarkan pelajaran kepada kita wacana cara menangani limbah nuklir.
Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan keberadaan peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia. Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat insan gres dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya penemuan ini sekaligus menunjukan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya.
Hal yang patut membuat orang melongo dalam-dalam ialah bahwa mengapa insan zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini? Permulaan sebelum dua miliar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban insan sekarang ini terdapat peradaban manusia.
Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian ini menuju ke binasaan? Jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah barang tentu tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa hingga tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulang menyerupai peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi insan masa kini begitu mirip? Semua dilema ini patut kita renungkan dalam-dalam.
Sabtu, 13 Januari 2018
Mengungkap Kembali Peradaban Maju dan Perang Nuklir Jaman Pra Sejarah
Share this
Recommended
Disqus Comments
Trending
Label
Amalan
Android
ANEH
antariksa
aplikasi
Applikasi Pro
artis
Artis
Band
bangunan
Bela Diri
Berita Unik
binatang
Biografi
budaya
cantik
Cerita Fiksi
cerita lucu
dibalik layar
Dijual
Doa
DP BBM
Entertainment
Event
Fakta
Fakta Unik
fauna
Film
flora-tumbuhan
Foto
Foto foto
Foto foto menarik
foto unik
foto-foto
Gadget
gambar lucu
Game
geografi
hantu
Hikmah
Hukum
Hukuman
Ibadah
info
Info Unik
Informasi
Inspirasi
internet
Internet
Islam
kartun
Keluarga
kesehatan
Kiamat
Kisah Islami
Komik
komputer
kriminal
kuliner
Lagu
lainnya
Lifestyle
Lirik lagu
lucu
militer
Militer
misteri
mitologi
Mobil Sahabat Petualang
motivasi-renungan
negara
Neraka
News
News Arus Mudik
News Olahraga
olahraga
otomotif
panorama
Pengetahuan
percintaan
peristiwa
politik
prasejarah
profile
Property
Puasa
Ramadhan
religi
Review
Rilis Pers
SEJARAH
Sejarah Islam
seni
seram
Serba serbi
sexy
Smartphone
sosial
Surga
Teknologi
tips
Tips dan Triks
Tips Ponsel
TIPS UMUM
tokoh
Tokoh Islami
Top 10
Top Lists
transportasi
ufo dan alien
unik
Video
wanita
Wanita
Wisata
Diberdayakan oleh Blogger.