Misteri AL NASLAA, Batu Besar Yang Terbelah Dengan Sempurna - Tak mampu dipungkiri, bumi yang memang sudah berumur sangat bau tanah ini banyak menyimpan misteri-misteri di setiap sudutnya. Sebagian ada yang sudah terpecahkan, namun sebagian lagi masih menjadi perdebatan yang belum terungkap.
Salah satu misteri yang belum terungkap itu terletak antara Kota Madinah dan Dumah di Arab Saudi. Tepatnya berada di sebuah tempat berjulukan Al Naslaa ditengah padang pasir Tayma. Ialah sebuah bongkahan watu besar yang terbelah sempurna. Saking sempurnanya, seakan mata kita tak mampu mempercayainya dalam jarak tertentu bahwa watu tersebut benar-benar terbelah.
Penemuan bongkahan watu tersebut pertama kali disebarkan oleh Charles Huver pada tahun 1883. Celah garis lurus yang memisahkan antara watu tersebut benar-benar tepat dan menyebabkan perdebatan perihal asal muasalnya. Para hebat percaya bahwa watu tersebut telah ada semenjak zaman Megalitikum. Sehingga, penyebab terbelahnya watu tersebut antara alami dan buatan insan masih menjadi tanda tanya sampai dikala ini.
Sebagian ada yang mengatakan watu tersebut terbelah karena sambaran petir. Namun pendapat ini terbantahkan alasannya tak ada tanda atau bekas-bekas terjadinya ledakan jawaban sambaran petir diatas watu tersebut. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa watu tersebut terbelah karena tebasan pedang. Mirip bila kita sering melihat anime-anime Jepang misalnya dikala pertarungan Roronoa Zorro pada serial One Piece. Dan pendapat yang paling ekstrim ialah penggunaan laser yang memang sengaja membuat watu itu menjadi terbelah. Agaknya, penggunaan laser yang menyebabkan watu ini terbelah merupakan pendapat yang meyakini bahwa kehidupan insan zaman dahulu tidaklah sekuno apa yang ada di pikiran kita. Bahkan mampu dikatakan lebih maju dan lebih canggih.
Padanannya serupa dengan pembangunan piramid yang mustahil bila dibangun hanya menggunakan tenaga insan atau alat-alat dasar saja. Hanya saja detil perihal teknologi yang dipakai insan ketika itu belum terungkap.
Baca juga: Misteri Peti Mati Yang Dapat Berpindah Tempat
Baca juga: Misteri Peti Mati Yang Dapat Berpindah Tempat
SCTH sendiri yang merupakan Komisi Pariwisata dan Warisan Arab Saudi (Saudi Commission for Tourism & National Heritage), hanya menyebutkan bahwa batu Al Naslaa ini pecah atau terbelah secara alami, dan juga pecahan antara dua watu yang masih berdiri dan permukaannya datar ini merupakan alasannya dari kejadian yang benar-benar alami. Namun, menyerupai apa kejadian alami itu tetap tak mampu terjawab.
Selain itu, pendapat bahwa watu tersebut terbelah karena disengaja juga diperkuat oleh fakta bahwa Batu Al-Naslaa tidak pernah bergeser posisinya. Pasalnya, pada masing-masing belahan watu tersebut bersusun batu-batu yang lebih kecil yang seolah-olah berfungsi sebagai penyangga. Sehingga, Batu Al Naslaa ini tidak menyentuh permukaan tanah berpasir di sekitarnya.
Jika pendapat ini benar, tidak serta-merta misteri Al Naslaa terpecahkan. Pertanyaan lanjutan terkait fungsi, kegunaan dll masih menjadi polemik.
Selain karena presisi belahannya yang tepat sehingga menjadi salah satu petroglif paling fotogenik di permukaan bumi, pada satu bahagian dari watu tersebut terdapat lukisan petroglyph kuno yang berbentuk menyerupai kuda, dan insan yang berada bersebelahan disertai beberapa goresan pena atau huruf-huruf kuno. Tidak diketahui maksud dan tujuan dari lukisan tersebut. Sebagian para pendapat ada juga yang meyakini bahwa antara peristiwa terbelahnya watu dengan lukisan tersebut tidak berada dalam satu waktu atau zaman yang sama.
Mungkinkah Batu Al Naslaa Adalah Bagian dari Suatu Peradaban?
Kemungkinan ini dirujuk oleh para hebat yang mengatakan bahwa padang pasir Tayma sekarang merupakan episode jalur darat penting antara pantai Laut Merah di Semenanjung Arab dan Lembah Nil semenjak Zaman Perunggu. Zaman Perunggu sendiri terbagi tiga yaitu Zaman Perunggu Awal (3300 SM – 2100 SM), Zaman Perunggu Tengah (2100 SM – 1550 SM), dan Zaman Perunggu Akhir (1550 SM – 1200 SM).
Ditambah dari penemuan Prasasti Kuneiform yang berasal dari kala ke-6 SM berbahasa Aramaik yang menyebut Tayma sebagai kota oasis yang makmur, kaya akan sumur air dan bangunan indah. Tayma juga merupakan tempat yang disinggahi Raja Babylonia, Nabonidus sebagai tempat untuk mencari nubuat. Apakah hal ini ada kaitannya dengan Batu Al Naslaa yang penuh misteri itu?
Dirangkum dari aneka macam sumber