Judul Sinetron Paling Tidak Mendidik Di Indonesia - Saat ini Sinetron yang tayang di aneka macam stasiun Televisi di Indonesia memang tak layak lagi untuk di tonton.
Cerita di Sinetron tersebut bukan nya mendidik hal yang positif, melainkan memperlihatkan dampak negatif bagi cukup umur sekarang yang menonton program tersebut.
Penyebab salah satu bobrok nya moral cukup umur ketika ini dikarenakan tayangan televisi ibarat Sinetron.
Salah satu judul Sinetron paling tidak mendidik di Indonesia ialah "Anak Jalanan". Sinetron yang tayang di RCTI ini bercerita wacana geng motor, yang mana memicu cukup umur di indonesia untuk mengikuti style dari sinetron tersebut.
Tak heran jikalau sekarang ini kita sering melihat sekelompok cukup umur berkumpul sembari menggunakan motor besar layaknya pada sinetron "Anak Jalanan". Disisi lain juga kerap kali dongeng di sinetron tersebut melaksanakan episode perkelahian yang mana memicu para cukup umur untuk mengikutinya.
Kita juga menjadi gelisah jawaban ulah geng motor yang selalu ugal-ugalan di jalan. Mereka menganggap merasa andal dikarenakan telah tergabung menjadi geng motor dan layaknya sebagai penguasa jalanan ibarat pada Sinetron yang dipujanya yaitu " Anak Jalanan ".
Pada dasarnya geng motor itu dulunya dikenal dengan komunitas motor, setelah muncul Sinetron "Anak Jalanan " alhasil berganti nama menjadi geng motor supaya kesannya lebih menantang.
Dilain sisi juga berubah misi, yang mulanya komunitas motor hanya sebatas untuk silaturahmi dan menambah pertemanan, dan sedangkan geng motor sekarang ini menjadi perkumpulan cukup umur buas yang identik dengan mabuk-mabukan serta kekerasan.
Geng motor juga ketika ini merupakan pemicu terjadinya agresi begal yang terjadi di aneka macam daerah.
Banyak yang sudah tertangkap oleh pihak kepolisian, dan yang mirissnya lagi mereka semua yang tertangkap merupakan anggota dari geng motor yang menjadi demam isu cukup umur ketika ini.
Pelaku begal yang tertangkap rata-rata masih pelajar tingkat SMP dan Juga tingkat SMA.
Selain itu juga pada Sinetron Anak Jalanan sering kali terlihat para pemain film yang dalam dongeng masih duduk di dingklik sekolah tingkat SMA melaksanakan episode mesra, yang mana secara tidak pribadi memicu para pecinta sinetron tersebut, khususnya cukup umur untuk mengikuti layaknya dongeng yang ada pada sinetron. Maka tak heran sekarang ini jikalau kita melihat para cukup umur yang masih duduk di dingklik SMP atau SMA berboncengan mesra ketika sedang mengendarai motornya layak nya ibarat sinetron alay " Anak Jalanan".
Jika sudah begini siapa yang harus disalahkan, sudah pasti KPI lah yang harus bertanggung jawab atas semua yang telah terjadi.
Seharusnya KPI atau dikenal dengan Komisi Penyiaran Indonesia lebih teliti lagi sebelum mengijinkan sinetron untuk tayang di televisi, jangan hanya alasannya uang lantas mengorbankan moral generasi muda ketika ini.
Setidaknya KPI lebih mementingkan dampak buruk dari sinetron tersebut, sebelum memutuskan program itu benar layak untuk tayang dengan jumlah episode yang biasanya mencapai ratusan.
Saya berharap semoga ijin tayang program Sinetron Anak Jalanan segera di cabut dan KPI lebih tegas lagi dalam melaksanakan tindakan, alasannya ketika ini sinetron - sinetron lain yang sejenis dengan anak jalanan juga sudah banyak bergentayangan di televisi indonesia, alasannya biasanya istilah aji mumpung selalu digunakan oleh perusahaan perfileman di indonesia, ketika ada judul sinetron yang lagi demam isu pasti akan bermunculan sinetron lain yang hampir ibarat untuk menandingi sinetron tersebut.
Semoga kedepannya Sinetron di indonesia lebih mengajarkan hal yang nyata bagi moral generasi muda ketika ini dan yang akan datang.
Bagikan artikel ini jikalau bermanfaat. Terima kasih.