Ilustrasi |
Setiap orang pasti mengalami yang namanya kematian. Sebelum ajal itu datang , seseorang akan menghadapi yang namanya sakaratul maut , detik-detik menegangkan dan menyakitkan sebelum seseorang benar-benar meninggal.
Dikutip laman Syahida , seorang dokter berjulukan Dr Khalid Al-Jubair di Arab Saudi , pernah mengalami pengalaman yang angker , di mana ia pernah berbicara dengan orang yang sedang menghadapi sakaratul maut.
Dr.Khalid Al- Jubair yang merupakan spesialis bedah jatung di Arab Saudi , menceritakan kejadian angker yang dialaminya ketika berbincang dengan pasiennya yang sedang sekarat.
Suatu hari seorang perawat menelepon Dr Khalid bahwa ada pasien yang infusnya tidak berjalan dengan baik pada tangan sebelah kanannya , konsekuensinya harus dipindahkan ke tangan sebelah kirinya.
Dr Khalid Al-Jubair (foto: YouTube) |
Dr Khalid pun menghampiri pasien tersebut , yang sudah dirawat di rumah sakit selama 6 bulan. Pada 5 bulan pertama ia masih berbincang-bincang dengan Dr Khalid , dan pada bulan keenam , pasien itu pingsan secara total dan tidak bisa bergerak sedikitpun.
Maka didatangilah pasien tersebut oleh Dr Khalid , beliau mengecek tangan sebelah kirinya untuk mencari urat untuk dimasukkan infus. Tiba-tiba beliau dikagetkan ketika pasien yang tak sadarkan diri itu berbicara dengannya.
"Dr.Khalid apa yang akan kau lakukan? Apakah kau Dr.Khalid?" ujar pasien itu.
"Ya betul saya Dr.Khalid." jawab Dr Khalid.
"Apa yang akan kau lakukan?" tegas pasien tersebut.
"Saya akan mencari urat tangan kiri Anda untuk dimemasukan infus ," jawab sang dokter.
Lalu pasien itu berkata , "Tidak! Kamu tidak akan menemukan urat tersebut sebab saya sudah menjadi mayat."
"Tidak kau bukan mayit ," tegas Dr. Khalid.
Kemudian pasien itu berkata , "Wahai dokter! Saya sudah menjadi mayat."
"Tidak! Kamu bukan mayit ," Dr Khalid menjawab dengan tegas.
"Wahai dokter saya sudah menjadi mayit , saya mellihat apa yang tidak kau lihat. Sungguh saya melihat malaikat maut berada di depan saya sekarang ," ujar pasien tersebut.
Tangan pasien itu masih berada di genggaman Dr Khalid , dan kemudian kemudian beliau teringat dengan salah satu hadist yang shohih dari Al-Barro' bin adzib radhiyallahu'anhu , di mana Rasulullah SAW bersabda , " Apabila salah seorang dari kalian menghadap alam abadi dan meninggalkan dunia (sakaratull maut) dan ia tergolong orang sholeh maka ia akan melihat (sejauh mata memandang) , para malaikat yang putih wajahnya. Mereka ialah para malaikat ramah dan ia akan melihat kedudukanya di surga."
Selama lebih dari 30 tahun pengabdiannya di rumah sakit , Dr Khalid pernah mengalami kejadian serupa , di mana ia melihat tiga orang yang menghadapi sakaratul maut , sebelum mereka meninggal.
"Wahai dokter janganlah kau buat cape dirimu , sungguh saya telah melihat kedudukanku di surga dan para bidadari telah disiapkan untukku ," ujar salah satu pasien pertama yang sekarat.
"Bahwa sesunguhnya saya telah mencium aroma surga sekarang ," kata pasien sekarat kedua.
"Sungguh saya melihat surga sekarang ," ujar pasien ketiga yang sekarat.
Dalam ilmu medis , orang yang sedang menghadapi sakaratul maut tidak akan bisa berbicara ataupun bergerak. Tapi , pengalaman yang diceritakan Dr Khalid benar-benar sangat mengejutkan , di mana ia bisa berbicara dengan orang yang sekarat dan mengetahui apa yang sedang dihadapi seseorang yang diambang kematian.
Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu , ia berkata , "Kematian ialah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan alam abadi bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari ukiran gergaji , sayatan gunting , panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayit yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia perihal sakitnya ajal , niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya."
Semoga kisah ini mengingatkan kita bahwa sebagai insan , suatu dikala nanti kita pasti mengalami yang namanya kematian. Oleh sebab itu , sebelum ajal itu tiba dan semua pintu amal tertutup , mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Tuhan SWT.