Senin, 05 Maret 2018

Biografi Al-Khawarizmi, Bapak Matematika Dunia

Al-Khawarizmi merupakan salah satu tokoh besar Islam di bidang matematika. Umat Islam patut berbangga dengan adanya pria yang berjulukan lengkap Abu Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi ini. Karena keberadaannya agama yang di bawa Nabi Muhammad SAW ini menjadi lebih disegani.

Ia merupakan ilmuan penemu angka nol. Karyanya sangat terkenal dan kuat ibarat Teori Alogaritma dan aljabar, yang disebut oleh ilmuan barat sebagai aritmetika (ilmu hitung). Ia juga kuat besar dalam soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang sekarang ini kita gunakan. 

Al-Khawarizmi ini lahir di pinggiran sungai Oxus, Usbekistan pada 780 M. Sebutan al-Khwarizmi merupakan panggilan untuk kawasan kelahirannya. Saat kecil, Ia dibawa oleh orang tuanya pindah dari Usbekistan menuju Baghdad Irak.

Saat itu pemerintahan Irak dikuasai oleh Khalifah al-Ma'mun (813-833) yang juga dikenal sebagai tokoh ilmuan. Bersama al-Khawarizmi, al-Ma'mun gencar menggiatkan penelitian yang dilakukan  al-Khawarizmi. Ia juga kerap menunjukkan penghargaan terhadap karya-karya al-Khawarizmi yang sebagian besar memang didedikasikan untuknya.

Dalam salah satu buku karangannya berjudul al-jabr wa al-Muqabilah, Ia merumuskan dan menjelaskan secara detail tabel trigonometri dan memperkenalkan sejumlah teori kalkulus dasar. Karangan lainnya yang dianggap penting yaitu Trattari d'Arithmetica. Buku tersebut membahas beberapa soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang sekarang ini kita gunakan. Trattari d'Arthmetica dalam bahasa latin yang di terbitkan pada tahun 1857 di Roma.

Pria yang di Eropa terkenal dengan nama Algorizmi, Algorizm, atau Algoritma ini tidak hanya bisa mengenali suatu hal sebagai subyek, namun juga bisa menyelesaikan masalah yang ada dalam subyek tersebut. Pada era Copernicus, seseorang tidak bisa disebut sebagai hebat matematika jikalau tidak bisa menganalisa karya ilmiah para hebat matematika terdahulu. Oleh alasannya yaitu itu, para hebat pada masa itu berlomba-lomba menyalin beberapa contoh praktis untuk dianalisa, misalnya wacana perhitungan ketinggian gunung, kedalaman lembah, dan jarak antara dua buah obyek, atau permuakaan yang tidak rata.

Saat itu untuk dapat diakui Al-khwarizmi menganalisa dan mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam goresan pena karya Diophantus dari Yunani (250 SM) mengenai aljabar. Ia menjelaskan kembali teori Diophantus, dan mengembangkannya dengan menambahkan beberapa rumus lain, ibarat rumus segitiga, dan menyusun Darftar Logaritma.

Berikut hasil karya al-Khawarizmi
  1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : dia telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
  2. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh dilema matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan dilema yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
  3. Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan bulat dalam geometri. Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi .
Selain matematika, al-Khawarizmi juga berhasil menguasai bidang astronomi atau pengetahuan wacana bintang-bintang yang melibatkan kajian wacana kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang.

Salah satu karyanya di bidang astronomi yaitu membuat sebuah tabel khusus mengelompokkan ilmu perbintangan ini. Pada awal era XII, sejumlah karya al-Khwarizmi diterjemahkan dalam bahasa latin oleh Adelard of Bal dan Gerard of Cremona. Al-Khwarizmi diperkirakan meninggal dunia pada tahun 850.

Nah Kawan, hasil pemikiran al-Khawarizmi  ini begitu populer dan masih digunakan hingga sekarang. Karya-karyanya banyak yang dibuat dalam banyak sekali versi bahasa. Seperti versi bahasa Latin yang kemudian diterjemahkan lagi dalam sejumlah bahasa yang digunakan di Eropa. Selain itu karyanya juga diterjemahkan dalam bahasa Cina. Buku-buku hasil karyanya juga banyak dijadikan sebagai contoh dan buku teks pelajaran untuk para mahasiswanya di Eropa hingga memasuki pertengahan abdad XVI.
Disqus Comments