Inilah 3 Hal yang mensugesti Bentuk Kepala Bayi

Orangtua seringkali mendengar bahwa posisi tidur tertentu mampu membuat bentuk kepala bayi menjadi tidak normal. Beberapa hal memang diketahui mampu menghipnotis bentuk kepala bayi.

Kebanyakan bayi yang gres lahir memiliki bentuk kepala lonjong atau tidak rata terutama bila dilahirkan secara normal alasannya yaitu harus melewati jalan lahir. Dalam kasus lain kadang terjadi perubahan bentuk kepala akhir terlalu banyak menghabiskan waktu di satu posisi.

Di kepala bayi akan terlihat ada area lembut di episode atas yang mana tulang tengkorak belum tumbuh secara bersama-sama. Daerah ini disebut dengan fontanels (ubun-ubun) yang membantu bayi melalui jalan lahir sempit. Fontanels ini akan mengeras secara alami ketika berusia 6-20 bulan.

Ukuran kepala bayi akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya volume otak. Tapi alasannya yaitu tulang tengkorak bayi masih mudah dibentuk, maka terlalu banyak menghabiskan waktu dalam satu posisi yang sama mampu menyebabkan perubahan bentuk kepala bayi, menyerupai dikutip dari Mayoclinic.

Sebelum tempat fontanels tersebut mengeras, maka bentuk kepala bayi masih mampu berubah-ubah, salah satu caranya yaitu dengan mengubah posisi bayi menyerupai ketika dia sedang tidur.

Bentuk kepala bayi yang paling umum yaitu molding yaitu terlihat agak lonjong bila dilihat dari atas, tapi bila dilihat dari belakang lebih datar pada satu sisi dan indera pendengaran pada sisi datar tersebut mungkin terlihat menyerupai maju ke depan.

Bentuk kepala ini paling sering terjadi pada bayi yang menghabiskan sebagian besar waktunya terlentang di tempat tidur, dingklik kendaraan beroda empat atau dingklik bayi. Meski begitu ada beberapa hal yang mampu dilakukan untuk menjaga bentuk kepala bayi yaitu:

Mengubah arah, bila bayi sering tidur dengan posisi kepala miring ke kiri maka ubahlah dia menghadap kanan, bila perlu berikan ganjal di punggungnya biar lebih stabil posisinya.

1. Memegang kepala bayi, ketika bayi sedang terjaga cobalah untuk memegang kepalanya biar mampu membantu mengurangi tekanan serta peganglah kepala bayi ketika dia sedang makan.
2. Cobalah sesekali menengkurapkan bayi, tempatkan bayi dalam posisi tengkurap ketika bermain atau tidur tapi dengan pengawasan yang ketat terutama bila bayi belum cukup besar lengan berkuasa menahan berat kepalanya.
3. Cobalah menjadi kreatif sehingga menunjukkan bayi sudut pandang gres dan tidak terpaku pada satu sisi, misalnya dengan menunjukkan rangsangan berupa bunyi atau mainan tertentu.

sumber:

health.detik.com