Rabu, 22 November 2017

Fakta Aneh Anak Indigo Yang Masih Menyimpan Sejuta Misteri

Fakta Aneh Anak Indigo Yang Masih Menyimpan Sejuta Misteri - Anak Indigo atau yang dikenal lain dengan istilah Anak Nila merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu semu yang didasarkan pada gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an. 

Konsep ini mulai terkenal setelah diterbitkannya beberapa buku pada selesai tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu dasawarsa kemudian. Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang meyakini bahwa mereka ialah tahap evolusi insan selanjutnya (yang bahkan mempunyai kemampuan paranormal menyerupai telepati) sampai yang menyebut anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif.

Meskipun tidak ada satu bukti penelitian pun yang pertanda eksistensi anak indigo atau sifat mereka, fenomena ini menarik perhatian orang bau tanah yang anaknya didiagnosis mengalami kesulitan berguru atau yang ingin anaknya spesial. Kaum skeptik memandangnya sebagai cara orang bau tanah menghindari penanganan pediatrik atau diagnosis psikiatrik yang tepat. Daftar sifat yang dimiliki anak indigo juga dikritik alasannya ialah terlalu umum sehingga dapat diterapkan untuk hampir semua orang (efek Forer). Fenomena indigo dituduh pula sebagai alat untuk menambang uang dari orang bau tanah yang mudah ditipu.

Adapun Ciri Anak Indigo ialah sebagai berikut :
  • Empatik, penuh rasa ingin tahu, berkeinginan kuat, independen, dan sering dianggap asing oleh sahabat dan keluarga
  • Mengenal dirinya dan memiliki tujuan yang jelas
  • Memiliki spiritualitas di bawah sadar yang berpengaruh sejak kecil
  • Meyakini bahwa dirinya layak untuk berada di dunia.
  •  Memiliki IQ yang tinggi, mempunyai kemampuan intuitif, dan
  • Sering menolak mengikuti aturan atau petunjuk.
 Menurut psikolog Russell Barkley, pergerakan Zaman Baru belum menghasilkan satu bukti pun mengenai eksistensi anak indigo, dan 17 sifat yang dikaitkan dengan anak indigo itu merupakan efek Forer (atau dalam kata lain, terlalu umum sehingga dapat dikaitkan dengan hampir semua orang). Konsep indigo dikritik terdiri dari sifat-sifat yang terlalu umum, dan juga dianggap sebagai diagnosis palsu yang sama sekali tidak didukung oleh sains. Kurangnya dasar ilmiah untuk konsep indigo diakui oleh beberapa tokoh pendukung indigo menyerupai Doreen Virtue, pengarang buku The Care and Feeding of Indigos, dan James Twyman, orang yang membuat dua film mengenai indigo.

Ahli kesehatan kejiwaan juga khawatir alasannya ialah pelabelan indigo dapat menghambat diagnosis dan penanganan yang tepat yang dapat membantu sang anak. Ahli lain juga menyatakan bahwa sifat-sifat anak indigo dapat diinterpretasikan sebagai pembangkangan dan kewaspadaan belaka.

Nick Colangelo, profesor di Universitas Iowa, menyatakan bahwa buku indigo pertama seharusnya tidak diterbitkan, dan bahwa "...pergerakan anak indigo itu bukan mengenai anak-anak, dan juga bukan mengenai warna indigo, tapi mengenai orang arif balig cukup akal yang menyebut diri mereka sebagai jago dan mengeruk uang dari buku, presentasi dan video

Banyak anak yang dilabeli indigo didiagnosis mengidap attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan buku Tober dan Carroll yang berjudul The Indigo Children sendiri menghubungkan konsep indigo dengan diagnosis ADHD. Robert Todd Carroll menyatakan bahwa pelabelan belum dewasa sebagai indigo merupakan alternatif dari diagnosis yang seolah menyampaikan ketidaksempurnaan, keganjilan atau penyakit kejiwaan. Setelah menghubungkan konsep anak indigo dengan ketakutan terhadap penggunaan Ritalin untuk mengontrol ADHD, Carroll berpendapat bahwa ketakutan akan penggunaan Ritalin telah memperkeruh suasana, dan berdasarkan pilihan yang ada, tentu ialah sesuatu yang masuk logika apabila orang bau tanah lebih memilih meyakini bahwa anak mereka itu spesial dan terpilih untuk misi yang penting daripada mendapatkan kenyataan bahwa anak mereka mengidap penyakit kejiwaan.
Stephen Hinshaw, profesor psikologi di Universitas California, Berkeley, menyatakan bahwa ketakutan akan kelebihan pengobatan terhadap anak itu masuk akal, namun anak berbakat yang didiagnosis ADHD dapat berguru lebih baik dengan lebih banyak struktur, bahkan bila struktur tersebut awalnya menyebabkan kesulitan. Banyak anak yang dilabeli inidgo telah dimasukkan ke sekolah rumah.


Bagikan artikel ini bila bermanfaat. Terima kasih.

Disqus Comments